Makna Proselitisasi di Masa Intertestamental bagi Misi Gereja Masa Kini
DOI:
https://doi.org/10.33991/epigraphe.v4i2.163Keywords:
church mission, great commission, intertestamental, proselytization, amanat agung, misi gereja, proselitisasiAbstract
This study aims to examine how proselytization means in an intertestamental state for contemporary mission activities. At that time the proselytization carried out by Palestinian Jews and diaspora Jews continued, resulting in a wave of religious conversions in Judaism called real proselytes (ger tsedeq) as well as people who fear Allah (passive proselytes). This study uses a qualitative approach with descriptive methods, in which the researcher tries to answer the research problem by looking for literary sources that correlate with the research problem. From this research, it can be concluded that proselytizing in the intertestamental era opened up opportunities for church missions in the New Testament era, as documented in the Acts of the Apostles where the apostles carried out missions with the main target of delivering the gospel to all nations, starting with carrying out missions for proselytes, so many of them believed.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana makna proselitisasi di ma-sa intertestamental bagi kegiatan misi masa kini. Pada masa itu proselitisasi yang dilakukan oleh orang Yahudi Palestina maupun Yahudi diaspora terus berjalan sehingga menghasilkan gelombang konversi religius pada agama Yudaisme yang disebut proselit sungguhan (ger tsedeq) maupun orang-orang yang takut akan Allah (proselit pasif). Penelitian ini menggunakan pendeka-tan kualitatif dengan metode deskriptif, di mana peneliti berusaha menja-wab permasalahan penelitian dengan mencari sumber-sumber literatur yang berkorelasi dengan masalah penelitian. Dari penelitian ini dapat disimpulkan proselititasi di masa intertestamental membuka peluang bagi misi gereja di era Perjanjian Baru, seperti terdokumentasi dalam Kisah Para Rasul di mana para rasul melakukan misi dengan target utama menyampaikan Injil bagi semua bangsa, bermula dengan melakukan misi bagi orang hasil proselit, sehingga banyak dari mereka yang menjadi percaya.
References
Arifianto, Yonatan. “Deskripsi Sejarah Konflik Horizontal Orang Yahudi Dan Samaria.†PASCA : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 16, no. 1 (May 2020): 33–39.
Arifianto, Yonatan Alex, and Asih sumiwi Rachmani. “Peran Roh Kudus Dalam Menuntun Orang Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16 : 13.†Jurnal Diegesis 3, no. 1 (2020): 1–12.
Arifianto, Yonatan Alex, Reni Triposa, and Paulus Karaeng Lembongan. “Bible Study of Mission and Discipleship in the Great Commission and Its Implications for Today’s Christian Life.†DIEGESIS Jurnal Teologi 5, no. 25–42 (2020).
Barclay, William. Pemahaman Alkitab Setiap Hari Injil Matius Pasal 11-28. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.
Beckwitch, Roger T. Calendar and Chronology, Jewish and Christian: Biblical, Intertestamental and Patristic Studies. Boston: Brill Academic Publisher, 2001.
Browning, W. R. F. Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007.
Daeli, Dorkas Orienti, and Sonny Eli Zaluchu. “Analisis Fenomenologi Deskriptif Terhadap Panggilan Iman Kristen Untuk Kerukunan Antar Umat Beragama Di Indonesia.†SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora dan Kebudayaan 1, no. 1 (2019): 44–50.
Dwiraharjo, Susanto. “Kajian Eksegetikal Amanat Agung Menurut Matius 28 : 18-20.†Jurnal Teologi Gracia Deo 1, no. 2 (2019): 56–73. http://sttbaptisjkt.ac.id/e-journal/index.php/graciadeo.
GP, Harianto. Teologi Misi Dari Misio Dei Menuju Misio Ecclesia. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset, 2017.
Guthrie, Donald. Teologi Perjanjian Baru 1. Cetakan Ke. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1995.
Hill, Andrew E, and John H. Walton. Survei Perjanjian Lama. Cetakan Pe. Malang: Penerbit Gandum Mas Malang, 1996.
Hulu, Elisua. “Misi Allah Pada Masa Intertestamental.†Jurnal Teologi Berita Hidup 3, no. 1 (2020): 110–119.
Hutahaean, Tumpal H. “Signifikansi Apologetika Dalam Penginjilan.†STULOS (2019).
Kalis Stevanus. Benarkah Injil Untuk Semua Orang? Yogyakarta: Diandra Kreatif, 2017.
Kuiper, Arie de. Misiologia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018.
Ladd, George Eldon. Teologi Perjanjian Baru Jilid 1. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2002.
Peters, George W. Teologi Alkitab Tentang Pekabaran Injil. Malang: Gandum Mas, 2006.
———. Teologi Alkitabiah Tentang Pekabaran Injil. Cetakan Ke. Malang: Penerbit Gandum Mas Malang, 2020.
SJ., Adolf Heuken. Ensiklopedi Gereja Jilid VII. Jakarta: Cipta Loka Caraka, 2004.
Stephanus, Djuwansah Suhendro P. “Mengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang Percaya.†Redominate (2019).
Sumampouw, Jefit. Teologi Intertestamental. Jakarta: Yayasan Kasih Imanuel, 2019.
Tari, Ezra. “Bahan Ajar Pengetahuan Perjanjian Baru†(2019).
Tools, BibleWorks ceased operation as a provider of Bible software. “BibleWorks,†2018.
Wakkary, M.D, Gunawan Tjajadi, and A.S Kaawoan. Buku Pintar Alkitab. Pare: Departemen Pendidikan dan Pengajaran MP GPdI, 2006.
Wen Willyam. Logos, Memra, Dan Yesus:: Sebuah Studi Tentang Pengaruh Konsep Logos Yudaisme Helenisme, Memra Yudaisme Palestina Terhadap Konsep Logos Perjanjian Baru. galilee Press, 2018.
Widjaja, Fransiskus Irwan. Misiologi Antara Teori, Fakta Dan Pengalaman. 1st ed. Yogyakarta: Andi Offset, 2018.
Widjaja, Fransiskus Irwan. “PLURALITAS DAN TANTANGAN MISI : KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PENDIDIKAN AGAMA.†Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen 4, no. 1 (2019): 1–13.
Widjaja, Fransiskus Irwan, Daniel Ginting, and Sabar Manahan Hutagalung. “Teologi Misi Sebagai Teologi Amanat Agung.†THRONOS: Jurnal Teologi Kristen 1, no. 1 (2019): 17–24.
Zaluchu, Sonny Eli. “Strategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agama.†Evangelikal 4, no. 1 (2020): 28–38.
“Https://Www.Chabad.Org/Library/Article_cdo/Aid/2832622/Jewish/Hillel-and-Shammai.Htm,†n.d.