Paradoks Keutamaan Kristus menurut Kolose 1:15-19 dan Peran Leluhur Memberi Berkah dalam Konteks Budaya Toraja
DOI:
https://doi.org/10.33991/epigraphe.v6i2.388Keywords:
Colossians 1, 15-19, heresy, supremacy of Christ, Toraja animism, ajaran sesat, animisme suku Toraja, keutamaan Kristus, Kolose 1Abstract
This article describes the supremacy of Christ, a theological foundation built by Paul in Colossians 1:15-19 which became the basis of teaching for believers in Colossae who were growing in faith in Christ. Various false teachings shake the congregation's faith, affecting their belief in Christ. The presence of Paul's letter is an answer to the problems faced. Inspired by Paul's efforts to counter the influence of heresy in the Colossian church, the author explains the theological foundation of the supremacy of Christ in this paper. What was built by Paul is also a solid basis to counter the influence of animism, which still animates Christian believers in living life as a Toraja tribal community. Paul's theological foundation can also be a solid foundation for the existence of other local churches in Indonesia, which are often confronted with the animism that local people in Indonesia have lived.
Abstrak
Artikel ini memaparkan mengenai keutamaan Kristus, sebuah landasan teologi yang dibangun oleh Paulus di dalam Kolose 1:15-19 yang menjadi dasar pengajaran bagi orang-orang percaya di Kolose yang baru bertumbuh di dalam iman kepada Kristus.Konteks kehidupan yang heterogen di Kolose memicu timbulnya beragam ajaran sesat yang menggoyahkan iman jemaat sehingga berpengaruh pada kepercayaan mereka terhadap Kristus. Kehadiran surat Paulus ini adalah jawaban atas persoalan yang dihadapi.Terinspirasi dari upaya Paulus mengonter pengaruh pengajaran sesat di dalam jemaat Kolose, di dalam tulisan ini penulis memaparkan bahwa landasan teologi mengenai keutamaan Kristus yang dibangun oleh Paulus juga adalah sebuah dasar yang kokoh untuk mengonter pengaruh animisme yang masih menjiwai orang percaya Kristen di dalam menjalani kehidupan sebagai masyarakat suku Toraja. Landasan teologi dari Paulus ini juga dapat menjadi dasar yang kokoh bagi keberadaan gereja lokal lainnya di Indonesia yang seringkali diperhadapkan pada paham animisme yang pernah dihidupi oleh masyarakat lokal di Indonesia.
References
Alivfia, Novia Bella (et.al). Ma’nene’ Tradition in the Land of Toraja as Indonesian Local Wisdom. International Waqaf Ilmu Nusantara Library : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2001.
Arnold, Clinton E. The Colossian Syncretism: The Interface between Christianity and Folk Belief at Colossae. Grand Rapids: Baker Books, 1996.
D. G. Dunn, James. The Epistles to the Colossians and to Philemon, NIGTC. Grand Rapids: Eerdmans, 1996.
Deiss, Lucien. Springtime of the Liturgy: Liturgical Texts of the First Four Centuries. terj. Matthew J. O‟ Connell, Collegeville, Minnesota: The Liturgical Press, 1967.
Guthrie, Donald. Teologi Perjanjian Baru, vol. 3. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.
J. Moo, Douglas. The Letters to the Colossians and to Philemon. Grand Rapids: Eerdmans, 2008.
Rumbay, Christar Arstilo (et.al), “Menampilkan Kristen yang Ramah Terhadap Adat Roh Nenek Moyang di Tanah Batak dengan Pendekatan Pendidikan Agama Kristen, †Kamboti: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Volume 2 Nomor 1, (2021): 51-62.
Sumiaty. “Makna Simbolik Tau-Tau dalam ritual Rambu Solo’, †dalam STAKN Toraja, Bunga Rampai: Teologi Kontekstual & Kearifan Lokal Toraja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2020.
Saeni,Eni et.al. Serial Indonesia Storynomic: Nilai Luhur Destinasi Wisata. Jakarta:Tempo Publishing, 2022.
Tanduk, Christian. “Ketegangan Budaya Nenek Moyang dan Agama dalam Masyarakat Toraja†https://maulanusantara.wordpress.com/2007/11/13/ketegangan-budaya-nenek-moyang-dan-agama-dalam-masyarakat-toraja/comment-page-6/ (diakses 28 Oktober 2022).
T. Sanders, Jack. New Testament Christological Hymn: Their Historical Religious Background. Cambridge: Cambridge University Press, 1971.
Tim Penyusun: Pusat Data dan Analisa Tempo, Toraja dan Penghormatan Terhadap Jenasah hingga Maraknya Pencurian Mumi. Tempo Publishing: 2019.
Kobong, Theodorus. Aluk, Adat Dan Kebudayaan Toraja dalam Perjumpaannya dengan Injil, (Jakarta: Institut Theologia Indonesia, 1992.
Kristanto dan Lantang, Agustina. “Ma’pakande To Matua: Studi tentang Penyebab Masyarakat Kristen Mareali Masih Mempraktikkan Ritual Ma’pakande To Matua,†Kinaa: Jurnal Teologi Vol. 2 No. 1 (2017): 6-20.
L. Sumney, Jerry. Colossians: A Commentary. Louisville: John Knox, 2008.
Leonard W., Andrei. The Christ Hymn of Colossians 1:15-20: Drawing from the Wisdom Tradition in Hellenistic-Judaism". School of Divinity Master’s Theses and Projects. 2, 2013.
Lembang, Bert T. Adatku, Imanku: Sebuah Refleksi Kritis Atas Peranan Adat dalam kehidupan beriman Toraja.Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama, 2001.
MacDonald, Margaret. Colossians and Ephesians. Vol. 17 of Sacra Pagina Series. Collegeville, MN: The Liturgical Press, 2000.
Poespasari, Ellyne Dwi. Hukum Adat Toraja, Surabaya : Jakad Publishing, 2019.
Parrang, Febrianti. “Pergeseran Makna Ritual Ma’nene’ Pada Masyarakat Baruppu Parodo Kabupaten Toraja Utara,†Eprints Universitas Negeri Makassar, 2019.
W. Hall, Harris, et.al., The Lexam English Bible: English- Greek Reserve Interlinear, Bellingham: Logos Bible Software, 2010.
Wiryadinata, Halim. “An Understanding the Pauline Christology Significance of Firstborn (Protokos) In The Light of Paschal Theology: Critical Evaluation on Colossian 1: 15-20.†Kurios: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, Vol.4, no.1 (April 2018): 20-35.