Ontologi Kristus dan Hubungannya dengan Soteriologi

Penulis

  • Yohanes Verdianto Universitas Halmahera

DOI:

https://doi.org/10.33991/epigraphe.v4i2.200

Kata Kunci:

Christology, divine of Jesus, humanity of Jesus, Jesus Christ, nature of Jesus, soteriology, keilahian Yesus, kemanusiaan Yesus, kodrat Yesus, Kristologi, Soteriologi, Yesus Kristus

Abstrak

Controversies regarding Christology have occurred for centuries from the post-apostolic era to the present day, in which the main controversy lies in the nature of Christ, and not in the function of Christ. This article aims to find out the nature of Christ related to soteriology so that we can be sure that Jesus is the Savior that is fitting for human beings. This is a qualitative approached article using a descriptive historical and documentary research method. By considering a Bible reading on Hosea 13:4 explained that there is no Savior besides God, thus only a divinely perfect being could be a perfect offering to redeem human beings. Both divinity and humanity are needed for Christ to be an effective Savior because the Bible presents for Christ to be a substitutionary sacrifice, to unite with humanity, and for him to be humanities’ representative as the second Adam, to be their example and finally to be their mediator and priest.

Abstrak

Kontroversi mengenai Kristologi telah terjadi selama berabad-abad dari era pasca-apostolik hingga saat ini, di mana isu utama adalah pada sifat Kristus, bukan pada fungsi Kristus. Kontroversi tentang kodrat Kristus selama inkarnasi-Nya selalu terkait dengan fungsi-Nya sebagai Juruselamat. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui sifat Kristus yang berkaitan dengan soteriologi, sehingga dapat dipastikan bahwa Yesus adalah Juruselamat yang cocok untuk manusia. Artikel ini merupakan pendekatan kualitatif yang menggunakan metode deskriptif historis serta penelitian dokumenter. Dengan mempertimbangkan pembacaan pada Hosea 13:4 yang menjelaskan bahwa tidak ada Juruselamat selain Tuhan, maka hanya sosok ilahi yang sempurna yang bisa menjadi persembahan sempurna untuk menebus manusia. Baik keilahian dan kemanusiaan diperlukan bagi Kristus untuk menjadi Juruselamat yang efektif karena Alkitab menyajikan bagi Kristus sebagai korban pengganti, untuk bersatu dengan umat manusia, dan baginya untuk menjadi perwakilan umat manusia sebagai Adam kedua, untuk menjadi teladan mereka dan akhirnya menjadi mediator dan imam mereka.

Referensi

Alinurdin, David. “Apakah Keilahian Yesus Merupakan Ciptaan Paulus?: Penyelidikan Terhadap Tradisi Gereja Purba Dalam Surat Paulus†(2010).

Anselm of Canterbury, Cur Deus Homo 2.6. dikutip dalam Bruce A. Ware, “Cur Deus Trinus? The Relation of the Trinity to Christ’s Identity as Savior and to the Efficacy of his Atoning Death†The Southern Baptist Journal of Theology 10, no. 1:48.

Athanasius Four Discourses Against the Arians 2.69, dalam Nicene and Post Nicene Fathers (NPNF) 4.286, Philip Schaff, trans.

Berkhof, Louis. The History of Christian Doctrines (Grand Rapids, MI: Eerdmans), 1949.

Bettenson, Henry. Documents of the Christian Church (New York, NY: Oxford University Press), 2011.

Cross, F. L. and Elizabeth A. Livingstone, The Oxford Dictionary of the Christian Church, 3rd ed. rev. (New York, NY: Oxford University Press), 2005.

Eliman, Eliman. “Kritik Dan Analisa Terhadap Pandangan Saksi Yehuwa Tentang Keilahian Yesus.†KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) 3, no. 1 (2018): 22–39.

Erickson, Millard J. Christian Theology (Grand Rapids, MI: Baker), 1998.

Freedman, David Noel. The Anchor Bible Dictionary (New York, NY: Doubleday), 1996.

Gregory of Nazianzus, “An Examination of Apollinarius,†dalam Henry Bettenson, Documents of the Christian Church (New York, NY: Oxford University Press), 2011.

Grenz, Stanley J. Theology for the Community of God (Grand Rapids, MI: Eerdmans), 1994.

Hagglund, Bengt. History of Theology (St. Louis, MO: Concordia), 1999.

https://www.britannica.com/topic/homoousios.

Kettler, Christian D. “The Vicarious Humanity of Christ and the Reality of Salvation†(PhD diss., Fuller Theological Seminary, Pasadena, CA), 1986.

Letham, Robert. The Work of Christ, Contours of Christian Theology (Downers Grove, IL: InterVarsity), 1993.

Manurung, Frans Setyadi. “Teologi Keramahan Allah: Sebuah Pembacaan Kristologi Lukas.†GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian 3, no. 2 (2018): 185–206.

Manurung, Pangeran. “Studi Eksegetis Yohanes 1: 1-18 Sebagai Apologetik Terhadap Kristologi Saksi Yehuwa.†Journal Kerusso 1, no. 2 (2016): 1–41.

McGrath, Alister E. Studies in Doctrine (Grand Rapids, MI: Zondervan), 1997.

Meyer, John E. “Athanasius’ Usage of Paul in his Doctrine of Salvation,†Vigiliae Christianae 52 (1998), 149.

Oden, Thomas C. Classic Christianity: A Systematic Theology (New York, NY: Harper One), 1992.

Pangaribuan, Robert. “Menyikapi Perbedaan Pandangan Christology from Above and Christology from Below.†SOTIRIA (Jurnal Theologia dan Pendidikan Agama Kristen) 2, no. 1 (2019): 16–29.

Pinson, Matthew J. “The Nature of Atonement in the Theology of Jacobus Arminius†Journal of Evangelical Theology 53/4 (December, 2010), 776.

Simanjuntak, Roy Martin. “Kristologi Dalam Injil Yohanes.†JURNAL TERUNA BHAKTI 1, no. 2 (2019): 75–86.

Ware, Bruce A. “Cur Deus Trinus? The Relation of the Trinity to Christ’s Identity as Savior and to the Efficacy of his Atoning Death,†The Southern Baptist Journal of Theology 10, no. 1: 48-56.

Diterbitkan

2021-01-18

Cara Mengutip

Verdianto, Y. (2021). Ontologi Kristus dan Hubungannya dengan Soteriologi. EPIGRAPHE (Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani), 4(2), 273–282. https://doi.org/10.33991/epigraphe.v4i2.200

Terbitan

Bagian

Articles