Pengaruh Pemahaman tentang Ciri Jemaat Mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2:41-47 terhadap Spiritualitas Jemaat

Authors

  • Intan Betesda Sari Sekolah Tinggi Teologi Torsina
  • Herry Susanto Antadinata Sekolah Tinggi Teologi Torsina
  • Yusak Sigit Prabowo Sekolah Tinggi Teologi Torsina

DOI:

https://doi.org/10.33991/miktab.v2i1.380

Keywords:

characteristics of the early church, church spirituality

Abstract

The early church was a healthy church, an ideal church and a church that had the spirit so that the early church became a growing and developing congregation. This pattern should be followed by modern churches today. This study uses a quantitative approach with a survey method at Gereja Bethel Injil Sepenuh El-Shaddai Karanganyar during the Covid-19 pandemic, data collection was carried out by questionnaire using a Likert scale. From the results of descriptive statistical tests, it was found that the understanding of the characteristics of the early church was in the moderate category, the spirituality of the church was in the moderate category, and it was proven that the understanding of the characteristics of the early church in Acts 2:41-47 had an effect on the spirituality of the congregation.

Jemaat mula-mula merupakan jemaat yang sehat, jemaat ideal dan jemaat yang memiliki semangat sehingga jemaat mula-mula menjadi jemaat yang bertumbuh dan berkembang. Pola ini seharusnya dilakukan oleh gereja-gereja modern pada saat ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei di Gereja Bethel Injil Sepenuh El-Shaddai Karanganyar pada masa pandemi Covid-19, pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dengan menggunakan skala Likert. Dari hasil uji statistik deskriptif didapati bahwa pemahaman ciri jemaat mula-mula ada pada kategori sedang, spiritualitas jemaat ada pada kategori sedang, dan terbukti bahwa pemahaman tentang ciri jemaat mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2:41-47 berpengaruh pada spiritualitas jemaat.

References

Berkhof, Hendrikus. Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.

Boa, Kenneth, dan Bruce Wilkinson. Talk Thru The Bible. Cet. ke-1. Malang: Gandum Mas, 2017.

Donald Guthrie. Teologi Perjanjian Baru 3. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2021.

H.V.D.Brink. Tafsiran Alkitab: Kisah Para Rasul. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012.

Handoyo, Darmo. Tata Gereja Badan Persekutuan Gereja Bethel Injil Sepenuh. Surabaya: Tim Penyusunan Amandemen Tata Gereja GBIS, 2013.

I. Howard Marshall. The Tyndale New Testament Commentaries, n.d.

Irawan, Handi, Kresnayana Yahya, Gideon Imanto Tanbunaan, Hans Geni Arthanto, The Paw Liang, Junianawaty Suhendra, dan Bambang Budijanto. Dinamika Spritualitas Generasi Muda Kristen Indonesia. Diedit oleh Bambang Budijanto. Jakarta: Yayasan Bilangan Research Center, 2018.

Irmansyah Effendi. Spiritualitas: Makna, perjalanan yang telah dilalui, dan jalan yang sebenarnya. Jakarta, 2014.

Katarina, Katarina, dan Sabda Budiman. “Penerapan Fungsi Gereja Berdasarkan Kisah Para Rasul 2:42-47 Di Masa Pandemi.†Shalom: Jurnal Teologi Kristen 1, no. 1 (2021): 23–42.

M.k.Sembiring, helen L.Miehle. pedoman penafsiran alkitab:Kisah Para Rasul, n.d.

Martin B. Dainton. Gereja dan bergereja apa dan bagaimana. Jakarta: Yayasan komunikasi bina kasih, 2002.

Piedmont, R. L., J. W. Ciarrochi, G. S. DyLiacco, dan J. E. G Williams. “The Empirical and Conceptual Value of the Spiritual Transcendence and Religious Involvement Scales for Personality Research.†Psychology of Religion and Spiritualit 1, no. 3 (2009): 162–179.

Rahmat Hasudungan Nainggolan. “Pengaruh Cara Hidup Jemaat Mula-Mula berdasarkan Kisah Para Rasul 2:41-47 Dan Relevansinya Pada Masa Kini.†PNEUSTOS: Jurnal Teologi Pantekosta 1, no. 1 (2018): 90–108.

Rahmiati Tanudjaja. Spritualitas Kristen dan Apologetika Kristen. Malang: SAAT, 2018.

Riduwan. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti. Rineka Cipta, 2002.

Santi Mongan. “Pengaruh Ibadah Online Terhadap Transformasi Spiritual Dan Sosial Pada Warga Jemaat GKII Jemaat Barang-Barang.†Jurnal Kuliah Metode Penelitian-IAKN Toraja (n.d.).

Sasmoko, Eliezer. Metode Penelitian Pengukuran Analisis Data, n.d.

Schnabel, Eckhard J. Paulus sang Misionaris- perjalanan, Strategi Dan Metode Misi Rasul Paulus. Yogyakarta: Andi, 2010.

Siahaya, Johannis, dan Harls Evan R Siahaan. “Menggagas Hospitalitas Pentakostal: Membaca Ulang Kisah Para Rasul 2:44-47 di Masa Pandemi.†DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 5, no. 2 (April 25, 2021): 426–439. https://sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/dunamis/article/view/504.

Stephen Tong. Kristen Sejati. Jakarta: Lembaga Reformed Injili Indonesia, 2005.

Sutoyo, Daniel. “Gaya Hidup Gereja Mula-mula yang Disukai dalam Kisah Para Rasul 2: 42-47 bagi Gereja Masa Kini.†Antusias: Jurnal Teologi dan Pelayanan 3, no. 6 (2014): 42–47.

“BibleWorks 7,†n.d.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 5 ed. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, 2022. https://kbbi.kemdikbud.go.id/.

“SABDA:Online Bible Versi Indonesia , Ver. 5.10.00.03, Software Alkitab, Biblika dan Alat-alat.†Yayasan Lembaga Sabda.

Downloads

Published

2022-07-31

Issue

Section

Articles