Hidup Yang Bermakna: Suatu Refleksi Teologi Etis Kesetiaan Terhadap Kemartiran Para Rasul
DOI:
https://doi.org/10.33991/miktab.v2i2.404Keywords:
Martir, Rasul, Kesetiaan, bermakna, Etika.Abstract
Hidup yang bermakna adalah sebuah kehidupan yang menjadikan Kristus dan ajarannya sebagai fondasi dalam berperilaku dan bertindak. Perilaku tersebut merupakan sikap yang meneladani sebagai bagian dari keikutsertaan dalam karya Kristus. Panggilan pengikut Kristus adalah memberitakan kerajaan Allah, menjadi saksi-saksi Kristus. Ciri-ciri dari hamba Yesus Kristus adalah memberi dirinya untuk mengabdi kepada-Nya bukan supaya ia diselamatkan melainkan karena Kristus terlebih dahulu telah menyelamatkannya. Pengikut Kristus adalah orang-orang yang rela mempersembahkan segalanya bagi Kristus yang dilandasi oleh sikap setia sebagai bagian dari etika hamba Kristus. Nilai-nilai ini merupakan nilai yang bersifat kekal, dan mengatasi segala nilai yang ada didunia. Bercermin dari pengalaman hidup para rasul-rasul yang dengan setia menjadi saksi Kristus sampai pada kematiannya yang mengerikan, memberi banyak pengaruh untuk melihat kemuliaan Allah. Penulisan ini bertujuan untuk memperlihatkan bukti kesetiaan rasul-rasul martir dalam panggilannya sebagai pengikut Kristus, yang mendedikasikan seluruh hidupnya bagi pekerjaan Kristus. Kehidupan para rasul-rasul ini merupakan suatu perjalanan hidup yang bermakna sebagai hamba Kristus.
References
Bastaman, Hanna Djumhana. Integrasi Psikologi dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995.
Foxe, John. Martyrs kisah para martir. Yokyakarta: Andi, 2001.
Goffman, Erving. The Presentation of Self in Everyday Life. Doubleday, 1959.
Hartono, Tri, dan Erni M.C.Efruan. “Model kemartiran dalam penginjilan Rasul Paulus berdasarkan kisah para rasul terhadap kelompok kabar baik di Malang.†Missio Ecclesia 10, no. 1 (2021): 1–18.
Hidayat, Elvin Atmaja. “Iman di Tengah Penderitaan: Suatu Inspirasi Teologis-Biblis Kristiani.†MELINTAS 32, no. 3 (2016): 285–308.
Iskandar, Regina Yuliawati. “Alot : All Out Testifying.†CINSILIUM (2014): 79–84.
Nicolas, Djone George, A.B.Butarbar, Rosianna Purba, Siesta Napitupulu, dan Vroly Ruth Wowor. “Analisis iman yang hidup dalam kekristenan berdasarkan Yakobus 2:17-20.†Multi Displin Madani (MUDIMA) 2, no. 7 (2022): 3315–3322.
Nicolas, Djone Georges. “Ethics of God’s servants related to the calls and duties of church service based on Philippines 2:21-22.†Daengku: Journal of Humanities and Social Sciences Innovation 2, no. 2 (2022).
R.L.Tinambunan, Edison. “Martirologi.†Studia Philosophica et Theologica 15, no. 1 (2015).
Salurante, Toni, Riste Tioma Silean, Yane Keluanan, dan Yosia Belo. “Tanggung jawab menjalankan protokol kesehatan di tengah panemi covid-19 ditinjau dari persfektif etika kristen.†VISIO DEI : Jurnal Teologi Kristen 3, no. 1 (2021).
Sembiring, Lesta. “Martyria sebagai wujud kebebasan moral†(n.d.).
Sinagar, Efraim. “Kesukaran hidup menurut teologi Lukas dan implikasinya bagi hidup orang kristen pada masa kini.†TEOKRISTI 1, no. 1 (2021): 53–65.
Suwito, Tri Prapto, Yanto Paulus Hermanto, dan Yulia Jayanti Tanama. “Penderitaan dalam konteks penginjilan.†Phronesis : Jurnal Teologi dan Misi 4, no. 1 (2021).
Wibowo, Moses. “Hidup yang mengkristus : suatu refleksi teologis-etis terhadap kemartiran Iqnatius dari Antiokia dan Polikarpus dari Smirna†(n.d.).