Generasi Z yang Menjadi Pembawa Damai: Tinjauan Biblikal Matius 5:9

Authors

  • Victor Yoas Panggabean Sekolah Tinggi Teologi Torsina
  • Joseph Christ Santo Sekolah Tinggi Teologi Torsina

DOI:

https://doi.org/10.33991/miktab.v3i1.474

Keywords:

generation Z, The Gospel of Matthew, peacemaker

Abstract

Generation Z is one of the largest populations living side by side with other generations. Some of the existence of generation Z did not have a good influence but instead became a trigger for disputes that occurred. So that a series of conflicts, clashes, violence, and intolerance occur almost every year. A peaceful life in a life that is everyone's dream is just wishful thinking. To achieve this dream, everyone must continue and continue to strive for peace according to their respective portions. The same goes for generation Z. Generation Z needs peace in their lives. This peace is needed so that generation Z does not become a trigger for the absence of peace in certain situations. To obtain peace, generation Z must be peacemakers. Just as Jesus taught through the Gospel of Matthew, blessed are those who bring peace. The purpose of this study is to find the meaning of peacemaker that will be implemented to generation Z based on the example of Jesus Christ. The design used is qualitative by collecting data in a literature study. The analysis used is lexical, grammatical, and near and far contexts. The result of this writing is the meaning of peacemaker in application to generation Z based on Matthew 5:9. In conclusion, the meaning of peacemaker that will be applied to generation Z based on Matthew 5:9 is an appropriate idea to be put into practice.

 

Generasi Z merupakan salah satu populasi terbesar yang hidup berdampingan dengan generasi-generasi lainnya. Beberapa keberadaan generasi Z tersebut tidak memberikan pengaruh yang baik tetapi malahan menjadi pemicu pertikaian yang terjadi. Sehingga rentetan konflik, bentrokan, kekerasan dan intoleransi hampir terjadi tiap tahunnya. Hidup yang penuh damai sejahtera dalam kehidupan yang merupakan impian semua orang hanya sebatas angan-angan belaka. Untuk mencapai impian tersebut, semua orang harus terus dan tetap mengupayakan perdamaian sesuai dengan porsinya masing-masing. Begitu pulalah dengan generasi Z. Generasi Z memerlukan kedamaian dalam hidupnya. Kedamaian tersebut diperlukan agar generasi Z tersebut tidak menjadi pemicu akan ketidakhadiran kedamaian dalam situasi tertentu. Dalam upaya memperoleh kedamaian tersebut generasi Z harus menjadi pembawa damai. Sama seperti apa yang Yesus ajarkan melalui Injil Matius yaitu berbahagialah mereka yang membawa damai. Tujuan penelitian ini untuk menemukan makna pembawa damai yang akan diimplementasikan kepada generasi Z berdasarkan teladan Yesus Kristus. Ancangan yang digunakan adalah kualitatif dengan menghimpun data secara studi pustaka. Analisis yang dipakai adalah leksikal, gramatikal dan konteks dekat dan jauh. Hasil penulisan ini adalah makna pembawa damai dalam penerapan kepada generasi Z berdasarkan Matius 5:9. Kesimpulannya makna pembawa damai yang akan diterapkan kepada generasi Z berdasarkan Matius 5:9 menjadi suatu gagasan yang tepat untuk dapat dipraktikkan.

References

Alchatib, Satria Rizaldi, Halifa Haqqi, dan Andika Drajat Murdani. “Penguatan Nilai Demokrasi Melalui Peran Gen Z Indonesia Dalam Media Online.†Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 04, no. 03 (2021).

Alkitab Terjemahan Baru. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2015.

Amalia, Ahsana Nur, dan Mantang Gemilar. “Meretas Generasi Apolitis Pada Pemilih Pemula Melalui Pendidikan Politik.†Jurnal Pettarani Election Review 01, no. 02 (2020).

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. “KBBI Daring.†Jakarta: Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, 2016.

Boiliu, Noh Ibrahim, Aeron Frior Sihombing, Christina M. Samosir, dan Fredy Simanjuntak. “Mengajarkan Pendidikan Karakter Melalui Matius 5:6-12.†Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 06, no. 01 (2019): 12. https://doi.org/http://doi.org/10.30995/kur.v6i1.128.

Bramantyo, Hastho. “Meditasi Buddhis: Sarana Untuk Mencapai Kedamaian dan Pencerahan Batin.†Jurnal Orientasi Baru 24, no. 01 (2015): 06.

Budiarti, Tirsa. “Model-Model Pendidikan Perdamaian Bagi Anak Dalam Konteks Gereja.†Jurnal Jaffray 16, no. 01 (2018): 60. https://doi.org/10.25278/jj71.vl6il.280.

Dzulfaroh Naufal, Ahmad. “Indeks Perdamaian Dunia 2020 Mengalami Penurunan, Ini Rinciannya.†Kompas.Com, 2020.

Fahmy. “Kbbi,†2010.

Fitriyani, Pipit. “Pendidikan Karakter Bagi Generasi Z.†2018.

Heath, Warren Stanley. Damai dan Bahagia. Diedit oleh Drs. Ridwan Sutedja dan M.Th Sostenis Nggebu. Cetakan Pe. Bandung: BIJI SESAWI, 2016.

Ismail, Hamdan Cholifudin. “Bentrok Dengan Aparat, 8 Mahasiswa Papua Luka-luka.†tempo.co. 2022.

Johana, Ester. “Arti Penting Perdamaian Dunia Bagi Sebuah Negara.†Kompas.Com, 2022.

Lukmono, Irawan Budi. Agent of Peace Menjadi Pembawa Damai seperti Teladan Kristus. 02 ed. Yogyakarta: PBMR ANDI, 2021.

Lukmono, Irawan Budi, dan Gunaryo Sudarmanto. “MODEL KEPEMIMPINAN YESUS KRISTUS SEBAGAI PEMBAWA DAMAI BAGI RESOLUSI KONFLIK DI KOTA SURAKARTA.†Missio Ecclesiae 9, no. 2 (2020): 253–71.

Mertayasa Lilik, dan I Komang. “Esensi Tri Hita Karana Perspektif Pendidikan Agama Hindu.†Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu 10, no. 2 (2019): 3.

Nimer, Mohammed Abu. “Nir Kekerasan dan Bina Damai Dalam Islam Teori dan Praktek,†n.d., 17.

Patandean, Yohanes Enci. “Pengajaran Tuhan Yesus Mengenai Berbahagia Dalam Matius 5:3-12.†Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 2, no. 2 (2018). https://doi.org/10.46445/ejti.v2i2.103.

Putra, Bima. “Tawuran Mahasiswa di Pulogadung, Sejumlah Orang Luka Diserang Benda Tumpul, Motor Sampai Nyungseb.†TribunJakarta.com. 2022.

Rahayu, Puspita Puji, Auliya Irsyadiah, Qurnia Fitriyantinur, dan Priscilla Titis Indiarti. “Pemberian Edukkasi Kepada Masyarakat Tentang Generasi Z dan Keunikannya.†Jurnal Pengabdian Sosial Indonesia 01, no. 01 (n.d.).

Reza, Fachrul, dan Filo Leonardo Tinggogoy. “Konflik Generasi Z di Bidang Pendidikan di Era Revolusi 4.0 Tantangan dan Solusinya.†Jurnal Administrasi Publik 01, no. 02 (2022).

Riana, Friski. “Konflik TNI dan KKB Akibatkan Warga Mengungsi, Ini Desakan LBH Papua ke Jokowi,†2021.

Rosa, Nikita. “10 Negara Paling Damai di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?†detikcom, 2022.

Sabdono, Erastus. Berdamai Dengan Allah. Jakarta Utara: Rehobot Literature, 2020.

Sakitri, Galih. “‘Selamat Datang Gen Z, Sang Penggerak Inovasi!!’†Jurnal Forum Managemen Prasetiya Mulya 35, no. 02 (2021).

Saraswati, Koleta Acintya, Magda Hermahera, dan Natasha Julia. “Generasi Z yang Gemar Kerja Sendiri.†Pusat Pelayanan Tes dan Konsultasi Psikologi. 2018.

Supriyanto, Agus. “Konsep dan Operasiaonal Aspek Kedamaian, Menghargai Perbedaan dan Kesadaran Individu.†Ilmiah Counsellia 7 (2017).

Syukur, Syamzan. “Perang Salib dalam Bingkai Sejarah.†Al- Ulum 11, no. 1 (2011).

Takaria, Gerry C. J. “MENGELOLA KONFLIK YANG TERJADI DIANTARA UMAT TUHAN.†Koinonia 8 (2014).

Talan, Yesri. “Integrasi Konsep Calvinisme ‘Irresistible Grace dan Predestinasi’ Ditinjau Dari Teologi Kristen dan Implementasinya Bagi Gereja Masa Kini.†Teologi dan Pendidikan Kristen 2, no. 1 (2020).

Taliwuna Mangantibe, Veydy Yanto, dan Mario Chlief. “Toleransi Beragama Sebagai Pendekatan Misi Kristen di Indonesia.†Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) 3 (2021). https://doi.org/https://doi.org/10.37364/jireh.v3i1.56.

Utami, Nahda Rizki. “Sudah Divonis, Terpidana Pencabulan di gereja Depok Kembali Didakwa.†detiknews, 2022.

Widiyanto, Mikha Agus, dan Armin Sukri. “Perwujudan Kebahagiaan Dalam Relasi Interpersonal: Implementasi Etika Kerajaan Allah Berdasarkan Matius 5:3-9.†Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 08, no. 01 (2022).

Wirakartakusumah, Sumarjo dan Aman. “Peran Perguruan Tinggi Mewujudkan Dinamika Kedamaian dalam Kehidupan Masyarakat.†Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi dan Ekologi Manusia, 2009, 300.

Yanni, Yanni. “Pendidikan Kristen Untuk Perdamaian di Sekolah Kristen Sebagai Upaya Mengatasi Konflik di Tengah Masyarakat,†2018.

Yasin, Taslim HM, dan Herman Saputra. “Toleransi Beragama Perspektif Islam dan Konghucu.†Jurnal Studi Agama-agama 01, no. 01 (2021): 07. https://doi.org/doi.org/10.22373/ARJ.

Yuliani, Ayu. “Ada 800.000 Situs penyebar Hoaks di Indodnesia.†Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Desember 2017.

Yunus, Muhammad. “Dua Kelompok Mahasiswa Terlibat Tawuran di Kampus Unhas, Sejumlah Gedung Rusak Terkena Lemparan Batu.†suarasulsel.id. 2022.

Downloads

Published

2023-12-30

Issue

Section

Articles