Peran Tongkonan Tallu dalam Kehidupan Bergereja Sebagai Institusi Sosial
DOI:
https://doi.org/10.33991/epigraphe.v6i1.135Keywords:
church, culture, social institutions, Tongkonan Tallu, gereja, institusi sosial, kebudayaanAbstract
This study aims to describe that the Tongkonan is one of the important elements in the life of the Toraja people. Tongkonan not only functions as a traditional house but is also referred to as a social institution because in it there are patterns of organization, power, and leadership. Seeing its function, Tongkonan as a culture can shape human behavior for the better. This research was conducted in the Marintang Simbuang area, Mengkendek sub-district, Tana Toraja district. The theoretical studies used are culture and social institutions. As one of the cultures, Tongkonan Tallu has contributed to passing down the basics of life, both in society and in church life. Therefore, the role of Tongkonan Tallu as a culture can direct how humans behave towards life, work, time, nature, and human relationships with each other.
Â
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bahwa tongkonan merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan masyarakat Toraja. Tongkonan tidak hanya berfungsi sebagai rumah adat tetapi juga disebut sebagai salah satu institusi sosial, sebab di dalamnya terdapat pola organisasi, kekuasaan, dan kepemimpinan. Melihat fungsinya, tongkonan sebagai salah satu kebudayaan dapat membentuk perilaku manusia menjadi lebih baik. Penelitian ini dilakukan di daerah Marintang Simbuang, kecamatan Mengken-dek, kabupaten Tana Toraja. Adapun kajian teori yang digunakan ialah kebu-dayaan dan institusi sosial. Sebagai salah satu budaya, Tongkonan Tallu telah berkontirubusi dalam mewariskan dasar-dasar dalam kehidupan, baik dalam masyarakat maupun kehidupan bergereja. Oleh karenanya, peran Tongkonan Tallu sebagai suatu kebudayaan dapat mengarahkan bagaimana manusia berperilaku terhadap hidup, karya, waktu, alam, dan hubungan manusia dengan sesamanya.
References
Borrong, Robert P. Berakar di dalam Dia dan di bangun di atas Dia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1998.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pola Pemukiman Pedesaan Daerah Sulawesi Selatan. Direktorat Jenderal Kebudayaan, 1983.
Hendropuspito. Sosiologi Agama. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1984.
Kobong, Theodorus. Injil dan Tongkonan: Inkarnasi, Kontekstualisasi, Transformatif. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2008.
Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1990.
Liliweri, Alo. Pengantar Studi Kebudyaaan. Bandung: Penerbit Nusa Media, 2015.
Rukin. Metodologi Penelitian Kualitatif. Takalar: Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia, 2019.
Satori, Djam’an., dan Aan Komarian. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2011.
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007.
Usman, Husaini., dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial. Bandung: Bumi Aksara, 2008.
Widiarto, Tri. Pengantar Antropologi Budaya. Salatiga: Widya Sari, 2005.