Yohanes Pembaptis dan Fenomena Post-Truth di Era Digital: Sebuah Kajian Lukas 3:19-20
DOI:
https://doi.org/10.33991/epigraphe.v6i1.358Keywords:
Kata kunci, Herodes, Yohanes Pembaptis, jati diri, integritas, hati Nurani, konsisten, kejahatan, kebaikan.Abstract
Pembacaan Lukas 3:19-20 tidak banyak menjadi perhatian karena terhenti pada pemahaman sebagai pemisah antara pelayanan Yohanes Pembaptis dan misi Yesus. Artikel ini berisi kajian kritik teks dan sosio-historis yang berupaya memunculkan sisi yang terpinggirkan ketika membaca Lukas 3:19-20, yaitu Lukas yang mengungkapkan pertarungan jatidiri antara Herodes dan Yohanes Pembaptis sebagai landasan penting dalam kehidupan beriman komunitas Lukas. Melalui kajian ini akan didapatkan pemahaman bahwa Lukas 3:19-20 adalah sebuah penegasan jatidiri bagi komunitas Lukas mengenai perilaku kehidupan yang harus dipelihara dalam kehidupan beriman maupun bermasyarakat yaitu menampilkan jati diri yang berintegritas, berhati Nurani dan konsisten, dalam praktiknya menolak bungkam terhadap praktik kejahatan.