Menghadapi Ajaran Sesat di Era Digital: Perspektif Teologi Kristen dan Strategi Pendidikan Iman untuk Menghadapi Konsekuensi Digitalisasi
DOI:
https://doi.org/10.33991/epigraphe.v8i1.477Kata Kunci:
Christian theology; digital era; faith education; heretical teachings; ajaran sesat; era digital; pendidikan iman; teologi KristenAbstrak
The rapid development of the world of digital technology within the scope of the internet and the industrial era 4.0 in recent decades has had a significant impact on the spiritual life of Christianity. One of the most striking impacts is the spread of heresies through digital platforms that are increasingly widespread and easily accessible. However, some teachings differ from Christian teachings, often spread through social media and quickly reach a universal audience. This situation poses a significant challenge for churches and Christians in maintaining the truth of doctrine and faith. This study aims to analyze the phenomenon of the spread of heresies in the digital era and examine the perspective of Christian theology on how to overcome this. And also the role of the church and Christianity in formulating effective faith education strategies in facing the challenges of digitalization. Using a descriptive qualitative method with a literature study approach, it can be concluded that the phenomenon of the spread of heretical teachings in the digital era needs to be anticipated by understanding the perspective of Christian theology on heretical teachings and digital misdirection. So, Christianity raises the importance of Faith Education Strategies in Facing the Challenges of Digitalisation. This is so that Christianity can assist people to be more critical of the teachings circulating in cyberspace.
Abstrak
Perkembangan pesat dunia teknologi digital dalam lingkup internet dan era industri 4.0 dalam beberapa dekade terakhir telah membawa dampak signifikan terhadap kehidupan spiritualitas kekristenan. Salah satu dampak yang paling mencolok adalah penyebaran ajaran sesat melalui platform digital yang semakin luas dan mudah diakses. Namuna ada ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran Kristen yang seringkali tersebar melalui media sosial yang menjangkau audiens secara universal dalam waktu singkat. Keadaan ini menimbulkan tantangan besar bagi gereja dan umat Kristen dalam menjaga kebenaran doktrin ajaran dan iman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena penyebaran ajaran sesat di era digital dan mengkaji perspektif teologi Kristen mengenai cara menanggulangi hal tersebut. Dan juga peran gereja dan kekristenan dalam merumuskan strategi pendidikan iman yang efektif dalam menghadapi tantangan digitalisasi. Menggunkan metode kualitatif deskritif dengan pendekatan studi literature, maka dapat disimpulkan bahwa adanya fenomena Penyebaran Ajaran Sesat di Era Digital perlu diwaspadahi dengan memberikan pemahaman terkait perspektif Teologi Kristen terhadap Ajaran Sesat dan Penyesatan Digital. Sehingga kekristenan memunculkan pentingnya Strategi Pendidikan Iman dalam Menghadapi Tantangan Digitalisasi. Ini dimaksud supaya kekristenan dapat mendampingi umat agar lebih kritis terhadap ajaran yang beredar di dunia maya.
Referensi
Angin, Yakub Hendrawan Perangin, and Tri Astuti Yeniretnowati. “Ketahanan Iman Kristen Di Tengah Era Disrupsi.” Jurnal Teologi 1, no. 1 (2020): 80–97.
Araro, David Livingstone, Yonathan Salmon Efrayim Ngesthi, and Yonatan Alex Arifianto. “Navigasi Teologis: Pemimpin Gereja Dalam Membina Jemaat Menghadapi Dinamika Ajaran Sesat.” THRONOS: Jurnal Teologi Kristen 5, no. 2 (2024): 145–154.
Arifianto, Yonatan Alex. “Dekadensi Moral Dalam 2 Timotius 3: 1-7: Reflektif Spritualitas Manusia Di Era Disrupsi.” Jurnal Missio Cristo 6, no. 1 (2023): 63–80.
Boiliu, Fredik Melkias. “Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Dalam Keluarga Di Era Digital.” TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) 10, no. 1 (2020): 107–119.
Butarbutar, Marlon. “Kristologi Biblika Menurut Kaum Reformed Sebagai Salah Satu Dasar Apologetika Dalam Menghadapi Pengajaran Gnostik Di Era Postmodern.” SCRIPTA: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual 6, no. 2 (2020): 116–128.
Dalensang, Remelia, and Melky Molle. “Peran Gereja Dalam Pengembangan Pendidikan Kristen Bagi Anak Muda Pada Era Teknologi Digital.” Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja 5, no. 2 (2021): 255–271.
Damanik, Roy, Yulianus Bani, Sujsan Selvi Moningka, Natan, and Maradona Elisa Mawu. “Peranan Sekolah Tinggi Teologi Dalam Memperlengkapi Hamba Tuhan Pada Era Digital.” Mitra Sriwijaya: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 3, no. 2 (2022): 20–32.
Dwistia, Halen, Meilisa Sajdah, Octa Awaliah, and Nisa Elfina. “Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.” Ar-Rusyd: Jurnal Pendidikan Agama Islam 1, no. 2 (2022): 81–99.
Faqihatin, Faqihatin. “Peran Media Sosial Dalam Menunjang Pembelajaran Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Dan Pembinaan Karakter Mahasiswa.” Edukatif?: Jurnal Ilmu Pendidikan 3, no. 6 (2021): 4254–4262.
Girsang, Chenlin Doura Vivian, David Folind Zega, Amanda Kilala, and Candra Gunawan Marisi. “Analisis Kritis Pandangan Nomianisme Dan Asketisme Serta Integrasinya Dalam Pendidikan Agama Kristen.” Jurnal Ilmiah Multidisiplin 1, no. 1 (2024): 46–59.
Gulo, Restu, Sozanolo Zamasi, and Hallena Nedo. “Strategi Pemuda Gereja Dalam Mempertahankan Kecintaan Pada Iman Kristen Di Era Digital.” Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 2, no. 2 (2023): 148–153.
Iqbal, Asep Muhamad. “Agama Dan Adopsi Media Baru: Penggunaan Internet Oleh Gerakan Salafisme Di Indonesia.” Jurnal Komunikasi Indonesia 2, no. 2 (2017).
Kasingku, Juwinner, and Alan Hubert Frederick Sanger. “Dunia Digital vs Dunia Rohani: Dilema Dalam Pertumbuhan Anak.” Journal of Education Research (2023).
Lola, James A. “Iman Kristen Dan Budaya Popular.” Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen 1, no. 1 (2019): 101–121.
Nicolas, Djone Georges. “Analisis Kontraproduktivitas Perdebatan-Perdebatan Teologis Para Hamba Tuhan Di Youtube Sejak Pandemi Covid-19 Di Indonesia.” Syntax Literate?; Jurnal Ilmiah Indonesia 6, no. 6 (2021): 27–48.
Prakoso, Christian Bayu, Paul Kristiyono, and Aji Suseno. “Deskripsi Teologis Kejadian 1 Sebagai Dasar Dan Strategi Penginjilan Di Era Pluralisme.” Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) 3, no. 2 (2021): 216–225.
Rusli, Djohan. “Model Misi Gereja Menghadapi Ajaran Sesat Dalam Surat Paulus Kepada Timotius Sebagai Pegangan Gereja Bethel Indonesia Mojopahit Jember.” THEOLOGIA INSANI (Jurnal Theologia, Pendidikan, dan Misiologia Integratif) 2, no. 1 (2023): 32–53.
Saingo, Yakobus Adi. “Menggagas Gaya Hidup Digital Umat Kristiani Di Era Society 5.0.” CHARISTHEO: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen 3, no. 1 (2023): 101–115.
Siburian, Donny Paskah Martianus. “Agama Kristen Dan Hoax: Peran Agama Kristen Dalam Menekan Hoax.” BIA’: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual (2021).
Sihite, Franseda. “Kualifikasi Pengajar Alkitab Melawan Ajaran Sesat Anti- Tritunggal Berdasarkan 1 Timotius 4:1-16.” Phronesis: Jurnal Teologi dan Misi 6, no. 2 (2023): 319–331.
Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2013.
Takaliuang, Morris Phillips. “Ancaman Ajaran Sesat Di Lingkungan Kekristenan: Suatu Pelajaran Bagi Gereja-Gereja Di Indonesia.” Missio Ecclesiae 9, no. 1 (April 2020): 132–156.
Waruwu, Mesirawati, Yonatan Alex Arifianto, and Aji Suseno. “Peran Pendidikan Etika Kristen Dalam Media Sosial Di Era Disrupsi.” JUPAK: Jurnal Pendidikan Agama Kristen 1, no. 1 (2020): 38–46.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 EPIGRAPHE (Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani)
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.