PENGETAHUAN MENURUT IMAN KRISTEN

Dalam bahasa Yunani kata γνώσις Gnosis yang berarti pengetahuan, dalam Alkitab perjanjian baru kata γνώσις Gnosis atau pengetahuan muncul dalam ayat (Lukas 11: 52, Roma 11:33, 15:14, 1 Korintus 1:5, 8:1, 8:2, 8:7, 8:10, 8:11, 12:8, 13:2, 13:8, 13:9, 14:6, 2 Korintus 4:6, 6:6, 8:7, 11:6, Efesus 3:19, 4:13, Filipi 1:9, Kolose 1:10, 2:3, 3:10, 1 Timotius 2:4, 6:20, Titus 1:1, Filemon 1:6, Ibrani 10:26, 2 Petrus 1:5, 1:6).

Diantaranya mengunakan γινώσκω kata Ginosko dalam (1 Korintus 13:9), kata ἐπίγνωσις Epignosisi yang juga akar kata dari gnosis (Efesus 4:14, Filipi 1:9, Kolose 3:10, 1 Timotius 2:4, Titus 1:1, Filipi 1:6, Ibrani 10:26).

Kata Gnosis berasal dari bahasa Yunani yang berarti pengetahuan atau pemahaman yang mendalam. Dalam surat Lukas, Paulus, dan Petrus. Kata tersebut merujuk kepada pengetahuan atau pemahaman yang mendalam mengenai kehendak Allah. Namun, penggunaan kata Gnosis dalam surat-surat tersebut tidak sama dengan penggunaan kata “gnostic” yang terkait dengan gerakan Gnostik kuno meskipun artinya hampir memiliki persamaan yakni “orang yang mempunyai pengetahuan”.

Dalam pandangan Kristen, pengetahuan atau pemaham yang mendalam mengenai Allah tidak hanya diperoleh melalui pengalaman spiritual atau “gnosis” semata, tetapi dengan gnosis juga melalui pembelajaran Firman Tuhan dan Roh Kudus yang bekerja dalam kehidupan orang percaya. Pengalaman spiritual yang benar haruslah selaras dengan ajaran Firman Tuhan.

Pengetahuan merupakan pemahaman ataupun kesadaran yang dimiliki oleh seseorang mengenai fakta, konsep, prinsip, atau informasi lain yang diperoleh melalui penagalaman, belajara, atau observasi. Pengetahuan dapati diperoleh melalui berbagai sember, seperti pengalaman pribadi, penelitian ilmiah, pengajaran, atau interaksi social. Pengetahuan dapat digunakan untuk memahami dan menjalaskan fenomena di dunia, memecahkan masalah, membuat keputusan yang tepat, dan mengambil tindakan yang efetif.

Dalam Perspektif Kristen, pengetahuan dilihat sebagai hadiah dari Tuhan yang memungkinkan manusia untuk memahami kebenaran dan mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang Allah dan rencana-Nya untuk manusia dan dunia. Pengetahuan juga dianggap sebagai salah satu cara untuk menghormati dan memuliakan Tuhan, karena Tuhan adalah sumber segala pengetahuan. Namun, dalam pandangan Kristen pengetahuan tidak cukup untuk mencapai keselamatan atau hubungan yang benar dengan Allah. Keselamatan hanya dapat dicapai melalui iman dalam Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi, dan pengenalan yang mendalam terhadap Allah dan kehendak-Nya dapat dicapai melalui hubungan yang erat dengan-Nya melalui doa, bacaan Alkitab, dan persekutuan dengan orang Kristen.

Dalam Alkitab, pengembangan pengetahuan dianggap penting, seperti yang tercantum dalam Amsal 4:7 yang mengatakan “hikmat adalah yang utama, oleh sebab itu, perolehlah hikmat, dan dengan segala kepintaranmu peroleh pengertian. Namun, di sisi lain, peringatan diberikan bahwa pengetahuan tanpa cinta atau ketaatan terhadap Allah dapat menjadi sia-sia (1 Korintus 8:1). Oleh karena itu, dalam pandangan Kristen, penting untuk memperoleh pengetahuan yang benar dan menggunakanya dengan bijaksana dalam kerangka ketaataan dan cinta kepada Tuhan.

Pengetahuan dapat memuliakan Allah apabila pengunaannya baik dan benar, yaitu:

1. mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang Allah dan kehendak-Nya: Pengetahuan dapat membantu manusia untuk memahami sfiat-sifat Allah dan rencana-Nya untuk manusia dan dunia. Dengan mempelajari Firman Allah, manusia dapat mengembangkan pemhaman yang lebih tentng kehendak Allah dan bagaimana manusia dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

2. Prengetahuan yang diperoleh dapat digunakan untuk membantu orang lain dan memberikan manfaat bagi sesama.

3. mencerminkan kemuliaan Allah, pengetahuan juga dapat digunakan untuk mencerminkan kemuliaan Allah melalui tindakan dan sikap yang benar. Ketika manusia menggunakan pengetahuan dengan bijkasana dan bertindak sesuai dnegan kehendak Allah, maka manusia dapat menjadi cerminan dari Kemuliaan Allah di dunia. 4. Menghargai penciptaan Allah, dalam memperoleh pengetahuan, manusia juga dapat lebih menghargai penciptaan Allah dan keindahan yang terdapat di dalamnya. Dengan memperhatikan keajaiban alam, manusia dapat memuji Allah dan bersyukur atas karunia-Nya.